www.rasfm-galang.com - Keberbedaan akan memberikan tanda. Demikianlah Kinetik band, debutan asal Bandung yang memberanikan diri merilis mini album di tengah lahirnya kelompok vokal yang makin marak hadir akhir-akhir ini. Kinetik yang merilis mini album bertajuk Kejutan di teater Ketjil, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (30/11) berharap keberbedaan kehadiran mereka sebagai grup band, yang mengusung warna rock alternatif, benar-benar dapat memberikan tanda kepada industri musik.
Bagi Gilang Ramadhan, salah satu drummer terdepan Tanah Air, menilai Kinetik secara musikal sebenarnya tidak berbeda dengan warna musikal ribuan grup band yang sudah ada terlebih dahulu. Tapi, sebagaimana klaim sepihak sebuah grup band baru, "Mereka senang mengklaim kehadiran mereka berbeda dengan grup band lainnya," katanya. Meski katanya lagi, tidak ada yang berbeda secara musikal baik dari segi tematik lagu, maupun rumusan musiknya. "Yang membedakan adalah semangatnya," katanya.
Dan yang lebih penting lagi, jika ingin membuat sebuah grup band pada zaman sekarang, agar dapat bertahan lama, harus sadar mindset-nya, "Seperti menjalankan sebuah bisnis," katanya. Sebab, membuat band tidak melulu genjrang-genjreng belaka, tapi harus menghidupi hajad hidup semua orang yang terlibat di dalamnya.
Kesadaran menjalankan band seperti bisnis, bagi Alze (vokal), Dimas Adista (synth dan loop), Josh Maramis (gitar), Guggie Syarif (gitar), Joddy P. Tjakrawinata (bas), dan Fikri Budi (drum) sudah mereka tanamkan dari awal, ketika membentuk band Kinetik. Dengan demikian enam single yang mereka tawarkan, yaitu "Kejutan", "Ambil Dia", "Epilog", "Tahukah Kamu", "Tragis", dan "Pecundangi Kamu", diharapkan dapat menularkan energi positif sebagaimana nama grup band mereka, Kinetik.
Yang berarti energi yang dihasilkan dari pergerakan. Jadi makna filosofisnya mengharuskan para awak Kinetik untuk bergerak terus, "Agar menghasilkan enerji kreatif," ujar Alze.